Indonesia kaya akan khazanah sejarah yang luar biasa yang dapat kita jadikan pembelajaran dan sebagai motivasi untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai prestasi. Pada artikel ini akan dijabarkan siapa Laksamana Malahayati.
Peran berbagai tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang kita pelajari di sekolah mungkin hanya saja, namun seharusnya hal tersebut juga sudah lebih dari cukup. Salah satu tokoh perempuan yang terkenal dengan perjuangan untuk pendidikan untuk perempuan Indonesia pada masa kolonialisme Belanda adalah R.A Kartini, namun tahukah kalian masih banyak tokoh perempuan lain yang juga turut berjuang untuk membebaskan wilayahnya dari belenggu kolonialisme salah satunya adalah Laksamana Malahayati.
Laksamana Malahayati, Perempuan Tangguh dari Tanah Rencong
Laksamana Malahayati atau Keumalahayati (beberapa sumber menyebutkan ia lahir pada tahun 1550). Ia adalah salah satu keturunan bangsawan Kesultanan Aceh Darusallam. Ayahnya yang bernama Laksamana Mahmud Syah merupakan keturunan dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam yaitu Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530).
Malahayati merupakan salah satu perwira yang lahir dari tempaan pendidikan militer Ma’had Baitul Maqdis di Kutaraja. Di tempat ini terdapat dua pilihan pelajaran yaitu pendidikan militer laut dan pendidikan militer darat.
Karena berbagai prestasi dan kegigihannya Malahayati pernah menjadi kepala pengamanan samudra. Ia memperoleh jabatan itu karena berhasil mengalahkanperompak–perompak laut yang mengganggu nelayan –nelayan yang sedang mencari ikan.Wilayah penjagaannyasangatlah luas yaitu dari Selat Malaka hingga Samudra Hindia. Malahayati kemudian menjabat sebagai Komandan Protokol Kerajaan Darud Donya Aceh Darussalam yang mana tugasnya adalah mengatur seluruh kegiatan yang dilakukan Baginda Sultan Alaiddin Riayat Syah, ia bertugas untuk mengatur tata kehidupan didalam istana,menerima tamu kehormatan yang akan bertemu dengan Baginda Sultan.
Terbentuknya Armada Inong Bale
Suatu ketika pasukan Armada Aceh berhasil meraih kemenangan atas pertempuran yang terjadi di teluk Haru antara armada Aceh dan Porgutis. Namun kemenangan tersebut harus merenggut banyak nyawa dari pasukan Armada Aceh (sekitar seribu orang), termasuk salah satunya adalah suami Malahayati yaitu Laksamana Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief yang merupakan Panglima Laut Armada Selat Malaka.
Setelah kematian suaminya Sultan memberhentikan Malahayati dari jabatannya sebagai komandan Protokol kerajaan untuk kemudian diangkat menjadi Panglima Selat Malaka menggantikan suaminya. Kemudian setelah melalui masa-masa berkabung, ia mengusulkan diri untuk membentuk pasukan Inong Bale yang merupakan pasukan perempuan yang menjadi janda setelah kehilangan para suami yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah. setelah usulnya diterima ia kemudian diangkat sebagai panglima bagi pasukan tersebut.
Perlawanan Laksamana Malahayati
Pada 11 September 1599 Laksamana Malahayati memimpin pasukannya (berbagai sumber menyebutkan sekitar 2000 orang) berperang melawan kapan-kapan dan benteng Belanda yang menganggu ketengan masyarakat nanggroe. Dalam perlawanan tersebut ia berhasil menyingkirkan Cornelis de Houtman.
Pada 21 Juli 1599, kapal Belanda yang dipimpin Fedrick de Houtman yang tidak mengetahui bahwa rombongan mereka yang dipimpin Cornelis de Houtman berhasil ditaklukan telah dikalahkan mendarat di Aceh, sehingga mereka berhasil digiring ke penjara.
Tidak hanya tangguh dalam perlawanan secara fisik, Laksamana Malahayati juga berhasil membuat Belanda membayar denda sebagai upaya pembebasan Federick de Houtman.
Penutup
Itulah tadi kisah tentang Laksamana Malahayati. Banyak catatan orang asing tentang Malahayati. Kehebatannya memimpin sebuah Angkatan perang Ketika itu, diakui oleh negara Eropa, Arab, China dan India. Namanya sekarang melekat pada kapal perang RI yaitu KRI Malahayati, nama kampus, nama Pelabuhan, nama jalan, nama rumah sakit dan sebagainya.
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya