BERPRESTASI VERSI ISLAM

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata berprestasi? Terbayang akan rentetan piala, beragam piagam penghargaan, gelar panjang, pekerjaan top markotop, rentetan kendaraan atau bermandikan uang? 

Hei sob, ternyata berprestasi tidak serumit itu. Contoh kecilnya, membuang sampah pada tempatnya adalah sebuah prestasi. Mengapa tindakan kecil bahkan dianggap sepele itu bisa termasuk kategori prestasi? Mari kita bahas sekejap hehe.

 

berprestasi dalam islam
sumber foto: unsplash

PRESTASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Kata berprestasi biasanya berkonotasi pada hal-hal positif. Agama Islam sendiri sangat detail meminta pemeluk agamanya untuk berprestasi, sebagaimana terdapat dalam Alquran:


Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (QS. Ali Imran (3): 110)


BERPRESTASI VERSI ISLAM

Seperti yang terdapat dalam QS. Ali Imran ayat ke 110, maka berprestasi dalam versi Islam ada 3 hal:


1. Berbuat yang ma’ruf


Kata ma’ruf sudah tidak asing lagi didengar, yang mana artinya adalah kebajikan atau kebaikan. Berbuat baik adalah sebuah prestasi dalam agama Islam, karena berbuat baik akan menghasilkan pahala dan kebaikan lagi. Jika saat ini kamu merasa tidak memiliki prestasi, coba deh crosscheck kembali sudahkah kamu melakukan kebaikan? Berbahagialah jika sudah melakukan kebaikan meskipun terlihat kecil, seperti tersenyum kepada orang lain, sedekah, menempatkan rasa secara proporsional, membantu orang, dan lainnya.

Mari kita melihat ke belakang akan sejarah keemasan Islam, bahwa kebajikan yang dilakukan orang Islam sangat menginspirasi dunia. Lihatlah bagaimana angka matematika ditemukan, bukankah berasal dari orang Islam yang bernama Al-Khawarizmi? Lalu lihatlah kontribusi angka matematika itu sekarang, sangat sering digunakan dan bahkan menjadi kebutuhan.

Kisah tersebut memberi makna bahwa berprestasi menurut Islam, bukanlah seberapa tinggi pangkat, kekuasaan, dan lain sebagainya, melainkan bagaimana memaksimalkan potensi diri berkontribusi untuk kebaikan hehe. 


2. Mencegah dari yang mungkar


Antonim dari ma’ruf, ialah mungkar yang artinya perbuatan buruk. Sebagai umat Islam, kita harus mawas diri agar tidak berbuat buruk karena perbuatan buruk pun akan menghasilkan keburukan. Sudah tidak diragukan lagi bagaimana kesudahan orang yang berbuat buruk, seperti kisah Qorun yang meninggal tertimpa harta dan Fir’aun yang meninggal dengan kesombongannya, yang berakhir pada tempat terburuk, yaitu neraka.


3. Beriman kepada Allah


Poin ketiga ini adalah akar dari segalanya. Sungguh dikatakan berprestasi seorang manusia apabila ia menjalankan tugas mulianya yaitu mentauhidkan Allah SWT dengan mengerahkan semua kebaikan untuk mendapatkan ridho Allah semata.

Begitulah berprestasi dalam versi Islam. Sungguh indah bukan?. Agama Islam tidak memandang prestasi hanya dari kacamata dunia melainkan untuk tujuan kekal akhirat. Sungguh dikatakan lebih berprestasi orang beriman yang bermanfaat dibandingkan orang yang berpangkat namun lingkungan sekitarnya merasa sesak ketika melihatnya. Mari berprestasi dengan versi terbaik!

 


Post a Comment

Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya

Lebih baru Lebih lama