Fakta bahwa tidak semua orang dapat menerima sifat-sifat introvert menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum memahami bahwa setiap individu diciptakan dengan karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Pribadi introvert yang secara alamiah "mengisi baterai" nya dengan cara menyendiri tentu sangat berbeda dengan pribadi ekstrovert yang lebih menyukai stimulus berupa keramaian. Tak jarang pula orang-orang dengan kepribadian introvert mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain. Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? Mari kita bahas alasan- alasan apa saja yang membuat introvert kurang disukai oleh ekstrovert.
1. Pribadi Introvert Berbicara dan Berpikir dengan Cara yang Berbeda
Orang-orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki kemampuan untuk berpikir dan berbicara dalam waktu yang bersamaan. Obrolan akan menjadi lebih jelas saat mereka berbicara dengan lantang. Introvert, di sisi lain, perlu waktu untuk berpikir. Mereka tidak biasa berbicara dengan spontan kecuali hal yang sedang dibicarakan itu adalah subjek yang familiar baginya. Sifat ini dapat membuat introvert terlihat seolah sangat berhati-hati atau pasif bagi ekstrovert.
Orang-orang ekstrovert terbiasa mengekspresikan gagasannya dengan lantang dan hal ini jelas membuat introvert terlihat lebih pendiam. Ketika introvert berbicara dengan ragu-ragu, ekstrovert mungkin merasa tidak sabar. Ada banyak kemungkinan respons mereka melihat perilaku introvert ini. Mereka mungkin berpikir bahwa “Kenapa tidak langsung diucapkan saja sih?”, “Kenapa mereka tidak bisa lebih percaya diri dengan pendapat mereka sendiri?”, “Apa sih yang mereka coba sembunyikan?”
Perilaku introvert yang terlihat seperti tidak leluasa mengutarakan pendapat ini membuat ekstrovert berpikir bahwa introvert seolah sedang menyembunyikan informasi atau gagasan yang seharusnya diutarakan. Padahal, sebenarnya introvert hanya akan mengatakan apa yang benar-benar ingin mereka sampaikan.
2. The Unseen Introvert
Ketika introvert berbicara perlahan sehingga tampak enggan untuk berbicara, mereka sering kali terlihat seperti sedang mengabaikan lingkungan dan hanya fokus dengan dirinya sendiri. Dalam konteks kerja tim misalnya, hal ini membuat introvert terlihat tidak memiliki kontribusi apa pun. Padahal, pada dasarnya pribadi introvert tidak suka menyela sehingga mereka cenderung mengatakan sesuatu dengan lembut atau tanpa penekanan.
Komentar yang dibuat oleh orang introvert terkadang dapat lebih dalam dan berat daripada percakapan-percakapan yang bersifat umum. Hal ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman sehingga mereka mengabaikan komentar tersebut. Sayangnya, ketika selanjutnya ada orang lain yang mungkin mengatakan hal yang serupa, respon yang diberikan biasanya berbeda dengan apa yang didapatkan oleh si pribadi introvert sebelumnya. Hal ini menyebabkan pribadi introvert merasa tidak terlihat dan diabaikan. Hal ini tentunya membuat frustasi dan membingungkan bagi mereka.
Dari luar, banyak introvert tidak memberikan petunjuk tentang roda gigi mental yang menggiling dan menyatu di dalam. Dalam situasi sosial, wajah mereka mungkin terlihat tanpa ekspresi atau tidak tertarik. Kecuali jika mereka kewalahan atau mereka benar-benar tidak tertarik (jika topiknya terlalu ringan), mereka biasanya hanya memikirkan apa yang dikatakan orang. Mereka akan membagikan pemikiran mereka jika ditanya. Saya telah belajar selama bertahun-tahun untuk menanyakan tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan klien introvert. Hampir selalu mereka mengatakan sesuatu yang memperluas apa yang telah kita bicarakan. Tapi wajah mereka begitu kosong sehingga saya tidak tahu apakah mereka berada satu juta mil jauhnya atau tidak. Orang lain dalam kelompok mungkin mulai mengecualikan introvert jika mereka tidak menjaga kontak mata dan tidak memberikan petunjuk bahwa mereka mendengarkan.
3. Introvert yang “Mengintimidasi”
Alasan ketiga munculnya kesalahpahaman pada pribadi introvert adalah mereka melakukan sesuatu yang dibenci banyak ekstrovert. Mereka seolah selalu meminta pribadi ekstrovert untuk berhenti bereaksi dan mulai merenung sebelum mengambil tindakan selanjutnya (selayaknya kebiasaan introvert).
Perbedaan antara dua jenis kepribadian ini tercermin pada bagaimana mereka bertindak. Pribadi ekstrovert pada umumnya sudah memiliki gambaran besar dari apa yang akan mereka lakukan sehingga ketika mereka sudah selesai melakukan suatu hal maka mereka akan langsung melakukan hal yang lainnya, restless! Sebaliknya, pribadi introvert cenderung penuh dengan pertimbangan dan bertindak dengan lambat. Mereka juga cenderung suka menikmati apapun yang terjadi pada setiap moment. Ibarat di suatu taman, mereka suka berhenti dan mencium aroma mawar dibandingkan hanya melewati taman tersebut dengan tergesa-gesa.
Itulah ulasan mengenai 3 perbedaan utama antara introvert dan ekstrovert yang sering menyebabkan kesalahpahaman. Terlepas dari perbedaan ini, tidak ada satu jenis kepribadian yang lebih baik dari kepribadian lainnya. Sekali lagi, itu hanya metode bersosialisasi yang berbeda, bukan metode yang lebih baik.
Sumber:
Laney, M. O. (2002). The introvert advantage: How to thrive in an extrovert world. Workman Publishing.
Posting Komentar
Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya