Berpikir Out of The Box Seperti Sherlock Holmes

 221B Baker Street Marylebone London,UK siapa pembaca baceday yang tidak asing dengan alamat tersebut?.  Tempat itu sangat familiar ketika sang konsultan detektif menerima tamu dan menerima telegram. Sherlock Holmes, sebagai orang yang menyukai cerita-cerita detektif pasti mengenal dengan baik tokoh fiksi yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Pembaca dibuat kagum dengan cara Sherlock memecahkan sandi, deduksi ilmiah, mengikuti jejak dan kemampuan menjadi seorang pengamat serta hal-hal rinci lainnya seperti membedakan tulisan tangan sampai abu tembakau. Seperti, ketika pertama kali bertemu dr. Watson di laboratorium Sherlock langsung tahu bahwa Watson adalah seorang dokter yang juga di militer, bahkan hanya dengan melihat jam tangan kakak dr. Watson, detektif ini langsung tahu kebiasaan buruk bahkan aspek finansial dalam kehidupannya. Lalu, bagaimana berpikir seperti Sherlock Holmes? Pada artikel kali ini kita akan membahas satu bagian dimana sering ditunjukan oleh seorang sherlock yaitu berpikir out of the box. 

Kalau kamu menyingkirkan yang mustahil

Apa pun yang tersisa , betapapun mustahil adalah kebenaran

(Holmes, The Sign of Four)



sumber : unplash


Bagaimana berpikir out of the box seperti Sherlock Holmes?

Buku How to Think Like Sherlock Holmes, memuat cara untuk kita berpikir mendekati sherlock Holmes, ada beberapa metode yaitu :


METODE  SCAMPER

Metode ini dikembangkan oleh Bob Erle yang bermakna :

(S) Substitute : Menggantikan bagian tertentu dalam suatu situasi, produk, atau proses untuk memecahkan masalah. Sherlock dalam memecahkan kasusnya sering membayangkan dengan cara menggantikan dirinya dengan pelaku sehingga dapat membuat reka adegan dalam imajinasi. 

(C) Combine :  Teknik  berpikir bagaimana suatu produk, proses, atau ide digabungkan sehingga memiliki output yang lebih baik. 

(A) Adapt : Melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang ada di lingkungan atau keadaan.

(M) Magnify atau Minimize : Meningkatkan sesuatu mengenai suatu masalah atau ide. Selain itu, kita juga dapat mengurangi kadarnya. Salah satu ciri Sherlock Holmes sangat suka terhadap hal-hal rinci dan terlihat remeh padahal hal tersebut menjawab teori-teori yang telah di ada dalam benaknya.

(P) Put to Another Use : Bagaimana suatu proses, produk,  atau suatu keadaan dapat dimanfaatkan secara berbeda. 

(E) Eliminate : Menghilangkan elemen-elemen yang tidak penting dari sebuah proyek yang dapat dihapuskan, bertujuan dalam peningkatan hasil. Mungkin kita sudah tidak asing dengan istilah gudang otak bagi sherlock bahwa tentang tata surya dihapuskan/sengaja dilupakannya dengan tujuan data-data penting yang lain di otaknya tidak tertindih dengan informasi yang tidak relevan terhadap pekerjaannya.

(R) Reserve : Penukaran urutan langkah atau proses. Menurut sherlock, dalam novel pertama nya a study in scarlet, Kunci pemecahan masalah adalah berpikir mundur.


Apa yang tidak biasa, umumnya lebih merupakan panduan daripada hambatan.

Kunci pemecahan masalah terkadang adalah berpikir mundur.

 Itu langkah yang sangat bagus dan sangat mudah, tapi jarang dilakukan orang. 

Sebagian besar orang, jika mendengar rangkaian peristiwa bisa mengatakan hasil akhirnya.

 Mereka menyatukan rangkaian kejadian dan menarik kesimpulan logis akibat yang ditimbulkan. Tapi jika situasinya terbaik, kita hanya memberitahu sesuai kejadian-kejadian sebelumnya.

 Itu yang dimaksud dengan berpikir mundur atau analisis.


METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)- OSBOR PARNES

Metode ini dimulai dengan :

  1. Mess-Finding (mencari ketidakberesan) mencari ruang untuk menjadi pusat perhatian seperti isu, masalah, atau tantangan yang perlu perhatian lebih serta ditindaklanjuti.

  2. Fact-finding (mencari fakta) memperluas pemahaman tentang isu atau masalah tersebut dengan mengumpulkan fakta-fakta. Seperti Sherlock, mencari semua fakta terlebih dahulu mencari missing link di setiap kejadian lalu mengutarakan kesimpulan suatu kasus.

  3. Problem-finding (mencari masalah) setelah fakta sudah terungkap, kita dapat menghasilkan penjelasan spesifik tentang masalah yang sebenarnya dari sebuah situasi atau “masalah”.

  4. Idea-finding (mencari ide) menghasilkan ide sebanyak mungkin terhadap masalah yang dihadapi dengan berpikir konvergen yang hanya berkaitan dengan situasi.

  5. Solution-finding (mencari Solusi) menganalisis swot dari setiap ide, mencari ide yang paling tepat untuk menjadi solusi situasi tersebut.

  6. Action Finding (mencari tindakan) membuat rencana atas solusi dan laksanakanlah.


Banyak hal yang bisa kita pelajari dan kemudian kita aplikasikan dari seorang Sherlock Holmes salah satu nya yaitu out of the box dalam berpikir. Semoga bermanfaat !


Source :

Anggen, Monica.(2015). 99 cara berpikir ala sherlock holmes.Jakarta:Gramedia

Hollins, Peter. (2019). How to Thin like Sherlock Holmes.Jakarta:Bhuana Ilmu Populer

Buku seri tentang sherlock holmes karya Sir Arthur Conan Doyle


1 Komentar

Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya

Posting Komentar

Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya

Lebih baru Lebih lama