Ulasan Buku "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah"

Hal yang terpikirkan ketika pertama kali membaca judul buku "Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah" adalah novel ini pasti berisi perjalanan kisah cinta anak muda. Alhasil setelah menamatkan buku, benar adanya bahwa novel tersebut berkisah cinta anak muda di usia 20-an yang sedikit rumit.


Novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah


Sebenarnya novel karya Tere Liye yang terbit pada tahun 2012 tersebut tidak hanya berkisah tentang cinta, melainkan kekeluargaan, pengenalan budaya, dan impian.


Tokoh utama dalam novel bernama Borno. Ketika kalian membaca novel ini, kemungkinan kalian akan terkagum-kagum pada kepribadian bujang berhati lurus tersebut. Sosok pemuda yang tidak pernah patah semangat dalam mengejar impian, membaca lebih banyak daripada anak kuliahan, berpikiran maju, dan mau mendengarkan nasihat orang lain walaupun ia tahu. Menurutku, novel ini juga mengajarkan tentang adab.


Tokoh lainnya yang wajib di-notice adalah Pak Tua. Berpacu pada banyak pengalaman, sosok pak tua seringkali mengeluarkan kata bijak seperti:


Dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan


Selain itu, alur novel ini sangat greget. Pembaca akan dibuat penasaran pada setiap bab-nya terlebih lagi ending cinta Borno dan Mei yang barangkali dapat menjadi pelajaran untuk pembaca. Oh ya, bahasa yang digunakan dalam novel ini pun sederhana sehingga sangat mudah dimengerti.


Akan tetapi, ada sedikit kekesalan ketika selesai membaca novel tersebut. Ya seperti biasanya, bukan tere namanya jika tidak mampu membuat pembaca ketagihan untuk membaca lanjutan dari novel  dan membuat pembaca berasumsi, contohnya ada seorang anak bernama Janji dalam novel tersebut. Hmm, bukankah tahun ini tere menerbitkan novel berjudul Janji? apakah ada kaitannya? Mari kita baca hehe.


Post a Comment

Gunakan kata yang baik dan sopan dalam berkomentar ya

Lebih baru Lebih lama